Ads Top

 Artist''s impression of the black holes studied by the astronomers, using ULTRACAM attached to ESO's Very Large Telescope. The systems — designated Swift J1753.5-0127 and GX 339-4 — each contain a black hole and a normal star separated by a few million kilometres. That's less than 10 percent of the distance between Mercury and our Sun. Because the two objects are so close to each other, a stream of matter spills from the normal star toward the black hole and forms a disc of hot gas around it. As matter collides in this so-called accretion disc, it heats up to millions of degrees. Near the black hole, intense magnetic fields in the disc accelerate some of this hot gas into tight jets that flow in opposite directions away from the black hole. The orbital period of Swift J1753.5-0127 — just 3.2 hours — is the fastest found for a black hole. The orbital period of GX 339-4, by contrast, is about 1.7 days. Credit: ESO/L. Calçada

Pada awalnya manusia menganggap bahwa teori “lubang hitam” (black hole) adalah sebuah fiksi ilmiah saja namun, karena semakin majunya teknologi, black hole kini dapat dibuktikan keberadaannya. Dengan menggunakan teleskop canggih, para ilmuwan melakukan berbagai penelitian mengenai black hole tersebut. Dan, berikut ulasan mengenai Black hole dan White hole.
1. Black Hole

supermassive_black_hole

Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad 18 oleh John Michell dan Pierre Simon-Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum milik Albert Einstein dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking.

Istilah lubang hitam makin populer setelah John Archibald Wheeler menggunakannya pada ceramah-ceramahnya pada tahun 1967. Walaupun ia dianggap luas sebagai pencetus istilah ini, namun ia selalu menampik dengan pernyataan bahwa ia bukanlah penemu istilah ini.

Lubang hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk bumi dan matahari) tidak akan pernah menjadi lubang hitam karena tekanan gravitasinya tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi.

Lubang hitam sendiri diartikan sebagai sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata “hitam”. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam semesta yang dapat diamati.

Artist''s impression of the black holes studied by the astronomers, using ULTRACAM attached to ESO's Very Large Telescope. The systems — designated Swift J1753.5-0127 and GX 339-4 — each contain a black hole and a normal star separated by a few million kilometres. That's less than 10 percent of the distance between Mercury and our Sun. Because the two objects are so close to each other, a stream of matter spills from the normal star toward the black hole and forms a disc of hot gas around it. As matter collides in this so-called accretion disc, it heats up to millions of degrees. Near the black hole, intense magnetic fields in the disc accelerate some of this hot gas into tight jets that flow in opposite directions away from the black hole. The orbital period of Swift J1753.5-0127 — just 3.2 hours — is the fastest found for a black hole. The orbital period of GX 339-4, by contrast, is about 1.7 days. Credit: ESO/L. Calçada

Artist”s impression of the black holes studied by the astronomers, using ULTRACAM attached to ESO’s Very Large Telescope. The systems — designated Swift J1753.5-0127 and GX 339-4 — each contain a black hole and a normal star separated by a few million kilometres. That’s less than 10 percent of the distance between Mercury and our Sun. Because the two objects are so close to each other, a stream of matter spills from the normal star toward the black hole and forms a disc of hot gas around it. As matter collides in this so-called accretion disc, it heats up to millions of degrees. Near the black hole, intense magnetic fields in the disc accelerate some of this hot gas into tight jets that flow in opposite directions away from the black hole. The orbital period of Swift J1753.5-0127 — just 3.2 hours — is the fastest found for a black hole. The orbital period of GX 339-4, by contrast, is about 1.7 days. Credit: ESO/L. Calçada

Ilustrasi gambar Black hole menyerap bintang

  • Super Massive Black Hole
    Super massive black hole adalah blackhole dengan densitas berkali kali lipat dari blackhlole biasa. Dengan densitas atau kepadatan yang amat sangat luar biasa maka akan menimbulkan gaya gravitasi yang juga jauh lebih besar. Apakah supermasif black hole ini ada? jawabannya jelas sekali, mereka ada dan tidak “jauh” dari kita. supermasive blackhole diperkirakan berdiameter lebih dari 1000 kali matahari kita dan mempunyai gravitasi lebih dari sejuta kali gravitasi matahari kita. Super massive black hole merupakan inti dari setiap galaksi yang ada di jagat raya. Ini menjawab pertanyaan kita selama ini. Jika bulan mengelilingi bumi dan bersama bumi mengelilingi matahari, lantas matahari mengelilingi siapa? jawabannya adalah Super Massive black hole. Diperkirakan jagat raya ini di huni oleh lebih dari milyaran galaxy dan masih akan terus bertambah. Jadi, betapa banyak black hole di jagad ini.

2. White Hole

111970_white-hole--lubang-putih-yang-melontarkan-material-di-alam-semesta_300_225

Kebalikan dari black hole yang menyerap materi, white hole justru “memuntahkan” materi yang diserap oleh black hole. Namun, ini hanyalah sebatas teori para ilmuwan. White hole secara nyata, belum ada pembuktiannya. White hole erat kaitannya dengan time travel. Jika memang ujung dari black hole adalah white hole yang menghubungkan dua tempat terpisah seperti tunel yang mempersingkat perjalanan waktu, maka time travel mungkin dilakukan. Beberapa ilmuwan yang mencoba meneliti white hole salah satunya adalah Prof. Michiku menyatakan secara teoritis time travel melalui white hole itu dapat diterapkan namun praktekannya hampir mustahil. sesuai hukum kekekalan energi dan kesetimbangan masa >> E masuk= E hilang + E yang keluar dan itu bearti masa yang masuk harus sama dengan masa yang hilang dan keluar. black hole menghisap masa dan energi teorinya white hole yang mengeluarkan. Kemungkinan lain dari sisi lain dari black hole adalah big bang. Bayangkan saja jika sebuah pusaran air menyedot begitu banyak air dan sampah plastik maka dia juga akan mengeluarkan air dan sampah plastik dalam jumlah dan kecepatan yang hampir sama juga. Kecepatan gravitasi di sekitar black hole dikatakan hampir absolute jadi dengan demikian kecepatan hembusan di sekita white hole juga mendekati absolute, dan itu artinya adalah big bang. Dapat disimpulkan white hole adalah sebuah monster kosmis yang berfungsi untuk mengeluarkan seluruh materi yang sudah dihisap oleh black hole.

3. Parallel Universe
white hole

Jika ujung dari blackhole adalah white hole dengan big bangnya maka tentu saja ini akan membentuk jagad raya baru. jika di jagat ini ada milyaran galaxy dan milyaran black holenya maka, begitu juga dengan parallel universe. Mungkin saja saat ini kita berada dalam black hole dan kita tidak menyadarinya. Alam semesta itu luas.

4. Hubungan black hole, white hole, dan parallel universe

wormza
Bila kita mengetahui bahwa Black Hole itu adalah sebuah pemusatan massa yang menghisap benda-benda di sekitarnya, maka White Hole berbeda. White Hole adalah kebalikan black hole, dan fungsinya adalah mengeluarkan benda-benda yang tadinya sudah terhisap. Bila lubang hitam terbentuk karena supernova salah satu bintang yang umurnya cukup tua, sama halnya dengan white hole. Bila kita asumsikan, white hole ada satu paket dengan black hole. Jadi, black Hole, worm hole dan white hole bisa kita gambarkan dalam satu bidang vertikal Dimana fungsi black hole adalah menyerap materi, worm hole adalah lubang penyalur antar dimensi, dan white hole adalah pengeluar materi.

Untuk worm hole fungsinya yang lebih jelas adalah seperti jalan pintas yang menghubungkan antara 2 ruang dan waktu yang berbeda. Inilah salah satu cara menurut para peneliti untuk mencapai tingkatan alam semesta yang lebih tinggi.

No comments:

Powered by Blogger.