Ads Top

Salah satu ikan spesies baru yang ditemukan pada kedalaman 22.966 kaki di cekung laut antara Peru-Chili, Tenggara Samudera Pasifik

 

Sejumlah spesies baru telah ditemukan di sebagian dasar samudera yang sebelumnya sama sekali dipandang hampa akan kehidupan laut.

Menurut para ilmuwan, kelompok spesies belut laut dan krustasea raksasa juga telah ditemukan di dasar samudera untuk pertama kalinya.

Temuan di salah satu tempat terdalam di planet ini dibuat oleh tim ilmuwan biologi kelautan dari Universitas Aberdeen dan sejumlah pakar dari Jepang serta Selandia Baru.
Spesies baru dari jenis keong laut, ditemukan dapat hidup lebih dari empat mil di bawah laut.
Tim ini melakukan ekspedisi dengan menggunakan tekhologi imaging mutakhir untuk mengambil 6.000 gambar pada kedalaman 14.764 kaki dan 26.247 kaki dalam waktu tiga minggu.
Misi bawah laut  ketujuh kalinya ini merupakan proyek riset kolaboratif antara Laboratorium Kelautan Universitas Aberdeen dengan Lembaga Riset Kelautan Universitas Tokyo yang disponsori oleh New Zealand’s National Institute of Water and Atmospheric (NIWA).
Univesitas Aberdeen mengatakan temuan-temuan terakhir ini telah membantu membuka wawasan baru tentang kehidupan dasar samudera.
Pemimpin ekspedisi, Dr. Alan Jamieson, seperti dilansir Daily Mail, mengatakan, “Temuan kami telah mengungkap spesies beragam dan melimpah pada beberapa kedalaman, yang sebelumnya dianggap hampa. Kini akan dibutuhkan pemikiran kembali tentang populasi laut pada kedalaman ekstrim”
 “Ekspedisi ini terinspirasi temuan kami pada 2008 dan 2009 di Jepang dan Selandia Baru dimana kami menemukan spesies baru keong laut yang dikenal sebagai Lipardis pada habitatnya...di kedalaman sekitar 7.000 meter. Masing-masing habitat memiliki spesies ikan unik yang berbeda”
Temuan ini menunjukkan bahwa ada ribuan lebih spesies ikan yang belum diketahui pada kedalaman tersembunyi di sejumlah samudera di dunia.
Dr. Toyonobu Fjii, pakar kelautan Universitas Aberdeen, menambahkan, “Seberapa dalam ikan dapat hidup, telah lama menjadi pertanyaan menarik dan hasil ekspedisi ini membuka wawasan lebih mendalam tentang pemahaman kita akan distribusi global ikan di lautan.

No comments:

Powered by Blogger.