Ads Top


Sebuah objek misterius berukuran mungil terdeteksi berada di dekat Bumi. Benda yang dikategorikan sebagai asteroid yang seakan selalu membuntuti Bumi ini dinamakan 469219 Kamoʻoalewa oleh para ilmuwan.

Dalam penelitian terbaru, periset menyimpulkan bahwa ada kemungkinan Kamoʻoalewa dulunya merupakan bagian dari Bulan. Sebab asteroid ini diketahui tidak berasal dari Mars dan Jupiter, yang memiliki ribuan objek di sekitar tata surya bagian dalam.

Nama Kamoʻoalewa berasal dari nyanyian Hawaii yang mengacu pada "keturunan yang berjalan sendiri". Asteroid ini dikenal sebagai kuasi-satelit, yang berarti ia mengorbit matahari tetapi mendekati Bumi.

Ditemukan pada tahun 2016 di Hawaii, dan hanya dapat diamati setiap beberapa minggu pada bulan April. Asteroid ini seukuran kincir ria, dengan diameter 150-190 kaki dan sedekat kira-kira 9 juta mil dari Bumi. Namun ini hanya bisa dideteksi menggunakan beberapa teleskop terbesar di Bumi.

Tetapi ketika mempelajari Kamoʻoalewa di Arizona selatan, para astronom Universitas Arizona memperhatikan sesuatu yang tidak biasa tentangnya.

Asteroid ini memantulkan cahaya dan mencocokkan batuan bulan yang diambil dari misi Apollo NASA. Para astronom dituntun untuk percaya bahwa asteroid itu mungkin berasal dari bulan, tetapi mereka tidak yakin bagaimana sesuatu bisa terlepas darinya.

"Saya melihat melalui setiap spektrum asteroid dekat Bumi yang kami akses, dan tidak ada yang cocok," kata Ben Sharkey, seorang mahasiswa pascasarjana di universitas tersebut, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari USA Today, Minggu (14/11/2021).

Sharkey dan Wisnu Reddy, penasihat dan profesor ilmu bulan dan planet di Arizona, bahkan memperdebatkan apakah asteroid itu memang berasal dari bulan dan mempelajarinya selama lebih dari tiga tahun.

Setelah kehilangan kesempatan untuk mengamatinya pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19, tim dapat melihat Kamoʻoalewa tahun ini.

Hasilnya tampaknya sesuai dengan prediksi mereka. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Nature Communications Earth and Environment, Kamis (11/11/2021).

Petunjuk lain yang memberi Sharkey dan timnya asumsi adalah bahwa orbit Kamoʻoalewa mengelilingi Matahari mirip dengan Bumi, tetapi hanya lebih miring.

Renu Malhotra, rekan penulis studi dan profesor ilmu planet Arizona, mengatakan itu tidak khas untuk asteroid memiliki orbit ini, dan telah di orbit ini selama sekitar 500 tahun.

Adapun bagaimana asteroid itu pecah, para astronom masih mencoba untuk menentukan penyebabnya. Teori yang telah dilontarkan tim adalah bahwa Kamoʻoalewa adalah produk dari dampak asteroid kuno atau yang ditangkap di orbitnya dari objek dekat Bumi lainnya.

No comments:

Powered by Blogger.