Ads Top


Hallo semuanya. Kembali lagi di bicara indonesia. Chanel terkece sejagad yang selalu memberikan video-video menarik seputar dunia astronomi. Daripada kalian lagi bosan mending tonton video video di bicara indonesia, karna kamu akan mendapatkan wawasan informasi seputar astronomi yang pastinya akan seru dan menakjubkan.

Well, divideo kali ini kita akan bahas mengenai rahasia luar angkasa yang telah berhasil dipecahkan oleh NASA. Seperti yang kita tahu kalau luar angkasa masih banyak menyimpan misteri yang masih perlu dipelajari.

Penemuan Planet TOI-207

Well, dalam meneliti dan mendapatkan pengetahuan baru tentang luar angkasa dibutuhkan alat khusus sangat canggih ya. Nah, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan beberapa satelit penjelajah untuk memonitor kondisi luar angkasa. Bahkan NASA telah meneliti luar angkasa hingga lebih dari 10 tahun dan kali ini mereka menemukan planet baru.

Satelit yang berhasil menemukan keberadaan planet TOI-207 ini telah diluncurkan tahun 2018 lalu. Sebenarnya, ada 2 planet baru yang ditemukan oleh satelit NASA. Planet temuan ini ada yang diberi nama HD 21749b dan TOI-207. kedua planet temuan ini ternyata memiliki jarak 73 tahun cahaya dari Bumi dan menjadi planet terdekat dengan sistem tata surya kita.

Well, ada fakta menarik nih tentang planet TOI-207 yang perlu kalian tahu. Planet ini ternyata memiliki kemiripan dengan Bumi dan Mars. Kemiripan ini tentu saja dilihat dari ukurannya yang sama seperti Bumi dan kondisi permukaan yang seperti lautan. Well, kira-kira planet ini bisa jadi tempat tinggal manusia nggak ya? mari kita tungu saja update informasi dari para peneliti

Lubang Hitam Raksasa Dibalik Awan Gas Padat

Divideo lainnya, mungkin kalian telah menyimak mengenai black hole atau si lubang hitam ini ya. Tapi, kali ini lubang hitam raksasa temuan NASA berhasil dideteksi oleh mesin Chandra X-ray Observatory. Lubang hitam berukuran supermasif ini selalu bertumbuh karena memiliki radiasi (quasar) disekitar lubang hitam.

Well, black hole yang belum diberi nama ini ternyata bersembunyi dibalik awan gas padat, sehingga keberadaannya sulit untuk dideteksi. Bahkan sebelumnya, black hole ini pernah diamati oleh teleskop cahaya-optik di Hawaii tetapi tidak bisa diamati dengan jelas. Wah, berarti teknologi NASA sudah sangat canggih ya.

Para astronom NASA, juga masih mengamati adanya black hole melalui quasar (radiasi) di luar angkasa. Mereka juga mengatakan bahwa sudah mendeteksi sekitar 200 quasar lain yang berpotensi adanya black hole disekitar area tersebut.

Penemuan Mikroba Hidup di Mars

Well, well, well, kita menganggap bahwa planet mars tidak bisa ditempati oleh makhluk hidup. Begitupun dengan organisme hidup supermikro sekalipun tidak akan bisa hidup selain di Bumi. Fakta terbaru menunjukkan bahwa NASA telah berhasil menemukan mirkoba hidup di Mars. Wah, bagaimana bisa ya?

Awal penemuan mikroba ini adalah dari hasil pengeboran sampel ke 22 dari permukaan Mars. Dari hasil penelitian, menyebutkan adanya mikroba hidup. Hal ini tentu semakin membenarkan anggapan bahwa miliaran tahun lalu pernah ada aliran air dan danau yang saat ini telah mengendapkan mineral didalamnya. Well, kira-kira Mars bisa jadi rumah baru kita nggak ya? itu sih masih menjadi misteri besar

Menguak Misteri Kilatan Cahaya di Jupiter

Well, perlu kalian semua tahu bahwa sebenarnya planet terbesar di sistem tata surya kita memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Bumi. Apa sih yang membuatnya sama? Nah, ternyata si planet Jupiter ini memiliki kilatan petir layaknya Bumi. Misteri kilat cahaya di Jupiter terpecahkan setelah pesawat luar angkasa bernama Juno milik NASA berhasil menangkap sinyal petir yang telah dikonfirmasi.

Sebelumnya, pesawat luar angkasa voyager 1 telah mengonfirmasi adanya kilatan cahaya di daerah kutub Jupiter. Namun, voyager 1 belum dapat mengidentifikasi darimana asal kilatan cahaya tersebut. Well, setelah pesawat Juno berhasil merekam sinyal kilatan di Jupiter, ternyata cocok dengan frekuensi dari petir yang berada dalam rentang megahertz.

Menurut Brown, salah satu tim Juno mengatakan bahwa cahaya di Jupiter memiliki rentang frekuensi yang sama dengan petir. Namun, kilatan petir di Jupiter berbeda dengan bumi karena terjadinya pada kutub, sedangkan bumi biasanya terjadi kilatan pada daerah katulistiwa.

Menurut NASA, kutub Jupiter tidak dihangatkan oleh Matahari karena letaknya yang sangat jauh. Sehingga atmosfernya kurang stabil dan memungkinkan naiknya gas hangat dan menimbulkan sumber-sumber terjadinya kilat. Well, terkadang kilatan cahaya terlihat sangat indah, namun jangan berharap kilatan petir datang ke arah kalian ya!

Memecahkan Misteri Permukaan Merkurius

Misteri lama mengenai “Mengapa sebagian permukaan Merkurius terlihat baru dan sebagian terlihat tua” saat ini berhasil dipecahkan oleh ilmuwan NASA di Johnson Space Center. Para ilmuwan ini mendapat semua data permukaan merkurius melalui pesawat luar angkasa MESSENGER NASA yang telah mengorbit 4 tahun.

Well, well, well sebelumnya para ilmuwan telah beranggapan bahwa planet merkurius mengalami pemanasan sehingga melelehkan permukaannya dan menciptakan permukaan baru. Namun, setelah dilakukan penelitian di laboratorium petrologi eksperimental di Johnson, para ilmuwan menyimpulkan bahwa merkurius tidak teroksidasi, sehingga sebagian besinya terikat sulfida. Gimana? Bingung? Yuk kita perjelas lagi.

Secara sederhana, merkurius memiliki wilayah yang terlihat tua karena terbentuk dari material yang meleleh jauh didalam batas antara inti dan mantel. Sementara wilayah yang terlihat muda terbentuk lebih dekat ke permukaan dari planet merkurius. Well, kalau kita simpulkan ternyata merkurius memiliki permukaan serta tebal lapisan yang tidak sama ya.

Kemunculan Planet Nine

Dalam tata surya kita mengenal ada 8 planet setelah pluto dianggap sebagai kumpulan debu atau planet kerdil. Tetapi NASA berhasil menemukan adanya tanda planet ke sembilan dalam tata surya kita. Mereka telah menyimpan banyak bukti mengenai planet nine ini.

Menurut NASA, planet Nine terletak pada sabuk kuiper yakni wilayah disekitar orbit Neptunus. NASA menyimpulkan adanya planet nine karena telah terjadi pengaruh aneh yang berasal dari planet tersebut.

Well, para ilmuwan terus meneliti keberadaan planet nine ini. Mereka juga menyimpulkan bahwa planet ke sembilan ini berlokasi 20 kali lebih jauh dibanding jarak matahari dengan neptunus. Pasti suhunya lebih dingin dibanding neptunus ya.

Kesimpulan

Alam semesta masih menyimpan jutaan misteri yang belum terungkap. Sebagai manusia, sudah sepatutnya mempelajari ilmu yang ada di alam semesta ini. Salah satu hasil pengkajian dan penelitian luar angkasa yang sangat menakjubkan adalah ditemukannya black hole, planet ke sembilan, planet TOI-207 dan juga mikroba hidup di mars perlu kita ketahui. Kita nantikan saja misteri luar angkasa yang akan diungkap para ilmuwan, ataukah kalian yang akan jadi penemunya?




 

No comments:

Powered by Blogger.