Ads Top

 Hal-hal aneh terjadi di tepi luar tata surya kita. Sebuah benda dengan massa sepuluh kali massa Bumi sedang menarik benda lain ke arahnya. Apakah itu Planet Kesembilan, atau sesuatu yang lain. Kenapa ia seperti gaib, tidak terpantau oleh para astronom?



Percival Lowell, seorang penulis perjalanan dan juga agen idn sport di abad ke-19, memutuskan menjadi seorang astronom setelah suatu membaca sebuah buku tentang Planet Mars. Sejak itu, dia membuat sejumlah klaim liar terkait astronomi.


Dikutip dari BBC, Sabtu (17/4/2021) salah satu adalah klaim liar Lowell adalah bahwa dia bertekad menemukan Planet Kesembilan di tata surya atau Planet X. Saat itu, planet ini dianggap bertanggung jawab atas melencengnya orbit planet-planet yang terletak jauh dari Matahari, Uranus dan Neptunus.



Walaupun tidak pernah berhasil melihatnya, pencarian Planet Kesembilan telah menghabiskan sepuluh tahun terakhir hidupnya. Setelah beberapa kali mengalami gangguan mental, Lowell meninggal dunia di usia 61 tahun pada 12 November 1916. Yang tidak Lowell ketahui, pencarian planet itu masih berlanjut, dengan sedikit perubahan, hingga saat ini.


Seakan tak mau misi pencarian planet itu terganggu oleh kematiannya, Lowell dalam surat wasiatnya meninggalkan USD 1 juta untuk proyek menemukan Planet X. Maka, observatorium yang dibangun Lowell meneruskan pencarian Planet Kesembilan tersebut.


Empat belas tahun kemudian, pada 18 Februari 1930, seorang astronom muda memandang dua foto langit bertabur bintang, ketika dia melihat sebuah titik di antaranya. Dia telah menemukan Pluto, yang pada saat itu kemudian dianggap sebagai Planet X yang misterius.


Sayangnya, Pluto bukan planet yang dicari Lowell. Pluto tidak cukup besar untuk bisa menarik Neptunus dan Uranus dari orbit mereka. Pluto hanyalah penyusup yang tidak disengaja, yang kebetulan berada di area itu.




Usaha pencarian Planet Kesembilan pun terus dilakukan. Berbagai penelitian sejauh ini menyimpulkan, planet ini memiliki 10 kali massa Bumi, serta lokasinya 20 kali lebih jauh dibanding jarak antara Matahari dengan Neptunus, yang merupakan planet terluar dalam sistem tata surya. Kemungkinan, suhu di planet tersebut sangat dingin.


Namun bertahun-tahun sudah berlalu dan astronom belum mendapatkan satupun bukti gambar Planet Kesembilan tersebut. Diperkirakan seandainya pun planet ini ada, ukurannya kecil dan sangat jauh sehingga sukar terdeteksi.


Penelitian terbaru dari periset di University of Pennsylvania menyebutkan Planet Kesembilan kemungkinan tidak eksis. Survei seksama mereka memanfaatkan observatorium di Chile sama sekali tidak menemukan buktinya.


Penelitian lain menyebut memang ada ratusan planet minor di sekitar Neptunus, tapi terlalu kecil untuk disebut planet. Namun demikian, bukan berarti Planet X benar-benar cuma hipotesis sampai terbukti sebaliknya.


"Satu-satunya cara untuk membuktikan kalau planet itu tidak ada adalah mencari setiap sudut di langit dan tidak bisa menemukannya," kata ilmuwan dari University of Regina, Samantha Lawler yang juga hobi bermain slot pulsa tanpa potongan.


Teori lain pernah menyebut bahwa Planet Kesembilan itu tidak eksis melainkan sebenarnya lubang hitam kuno. Lubang hitam kuno adalah lubang hitam kecil yang menurut teori ilmuwan terbentuk dalam masa Big Bang atau awal alam semesta. Jika para ilmuwan benar-benar menemukan planet yang hilang itu, maka ini adalah hal terdekat yang bisa menjadi jendela ke tempat-tempat lain di galaksi.


Hanya waktu yang bisa menjawab, apakah pencarian di masa modern dengan teknologi yang lebih canggih akan lebih berhasil ketimbang pencarian Lowell. Apa pun itu, pencarian panjang Planet X yang legendaris telah membantu mengubah pemahaman kita tentang sistem tata surya. Siapa tahu kita bisa menemukan hal lain sebelum pencarian ini berakhir?

No comments:

Powered by Blogger.