Ilmuan Tangkap Sinyal Misterius dari Bintang Dekat Matahari
Ilmuwan tengah menyelidiki sinyal misterius yang diduga berasal ruang angkasa, tepatnya dari arah Proxima Centauri. yang merupakan bintang paling dekat dengan Matahari.
Pengamat menangkap pancaran gelombang radio selama 30 jam yang diterima oleh teleskop Parles di Australia pada bulan April dan Mei 2019 lalu.
Teleskop tersebut merupakan bagian dari proyek Breakthrough Listen, yang berfungsi untuk mencari sinyal radio dari sumber teknologi di tata surya.
Analisis telah dilakukan selama beberapa waktu oleh para ilmuwan. Namun hingga kini, ilmuan belum dapat mengidentifikasi sumber sinyal tersebut
Peneliti menyebut, sinyal tersebut berupa berkas sempit gelombang radio 980MHz. Biasanya sinyal tersebut berasal dari peralatan terestrial atau satelit yang sedang melintasi bumi.
Para astronom menghabiskan dana 100 juta dollar AS untuk menemukan gelombang radio yang tidak lazim itu, menggunakan teleskop Parkes atau Green Bank Observatory di West Virginia, Amerika Serikat.
Namun sejauh ini, hasil penelitian tersebut dikaitkan dengan distraksi buatan manusia atau distraksi alam.
Sebuah sinar yang datang dari arah Proxima Centauri tersebut dianggap peneliti sebagai sinyal dari ruang angkasa. Namun bintang yang dinamai Red Dwaarf Star tersebut belum terlihat kembali sejak awal kemunculanya pada bulan April lalu.
Menurut seorang dari komunitas astronomi, sinar tersebut juga diyakini menjadi sebuah sinyal pertama.
"Ini adalah penanda sinyal pertama, Wow! " ujarnya, seperti dikutip The Guardian.
Pesan sinyal yang diterima para ilmuwan ini berupa sinyal radio gelombang sempit yang berumur pendek. Pemancar radio alien hanya berjarak 4,25 tahun dari Bumi. Tidak diragukan lagi, inilah alasan tim peneliti tidak banyak memberikan keterangan dan bekerja keras untuk dapat menganalisis dengan benar.
Sinyal ini ditangkap oleh observatorium pencarian kecerdasan luar angkasa, Seti atau Big Ear, di Ohio pada tahun 1977.
Proyek Breakthrough Listen merupakan sebuah projek yang diluncurkan pada 2015 lalu oleh Yuri Milner, seorang investor sains dan teknologi yang berbasis di Silicon Valley, Amrika Serikat.
Proyek ini bertugas mendengarkan dan menangkap sinyal dari jutaan bintang yang paling dekat dengan Bumi. Harapannya, jika sinyal terdeteksi maka bisa menjadi pertanda keberadaan alien.
Tim Breakthrough Listen sekarang sedang mengerjakan dua makalah ilmiah yang akan melaporkan lebih detail tentang BLC-1. Mereka sedang mencoba mengidentifikasi semua kemungkinan sumber gangguan terestrial.
Tim juga menentukan apakah sinyal tersebut akan kembali terdengar dengan mengamati lagi Parkes dan teleskop radio lainnya, atau menyisir data arsip.
Melansir Astronomy, sejauh ini tidak ada data tentang sinyal yang telah dipublikasikan. Bahkan jika data dipublikasikan, belum ada jaminan para ahli akan memecahkan misteri siapakah di balik sinyal-sinyal misterius itu yang terdeteksi dari tempat yang tidak jauh dari Tata Surya kita.
BLC-1 hanyalah sebuah kemungkinan besar campur tangan manusia. Hal itu bukan lah menjadi persoalan besar.
Namun jika peneliti dapat membuktikan BLC-1 adalah sinyal yang berasal dari luar angkasa, itu bisa mengubah sejarah penelitian dunia.
No comments: