Ads Top

 lubang hitam

 Ilmuwan telah menemukan black hole atau lubang hitam yang dapat mengubah pemahaman kita tentang alam semesta. Goldilock, demikian sebutannya, bisa dibilang merupakan salah satu nenek moyang lubang hitam.

Dikutip dari The Independent, Goldilock diyakini telah terbentuk sebelum kehadiran bintang dan galaksi pertama. Selama beberapa dekade, para peneliti mencari contoh lubang hitam semacam ini, yang bermassa rendah dan contoh supermasif yang menjadi pusat diskusi tentang lubang hitam.

Teori tersebut menunjukkan bahwa ada banyak lubang hitam di sekitarnya, yang terbentuk saat lubang hitam bermassa lebih rendah berubah menjadi lubang hitam supermasif.

Para peneliti berpendapat, jika kita tahu ada berapa banyak lubang hitam sejenis, itu akan membantu memberikan informasi yang lebih baik bagaimana lubang hitam terbentuk dan berevolusi dari waktu ke waktu.

Dalam jurnal ilmiah Nature Astronomy, para peneliti mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan bukti dari salah satu lubang hitam dari masa awal kosmos.

Para peneliti berpendapat, jika kita tahu ada berapa banyak lubang hitam sejenis, itu akan membantu memberikan informasi yang lebih baik bagaimana lubang hitam terbentuk dan berevolusi dari waktu ke waktu.

Dalam jurnal ilmiah Nature Astronomy, para peneliti mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan bukti dari salah satu lubang hitam dari masa awal kosmos.

Bukti bahwa lubang hitam datang ke Bumi dalam bentuk cahaya, terdistorsi oleh ledakan yang terjadi ketika alam semesta baru saja dimulai. Para ilmuwan mempelajari informasi tentang ribuan semburan yang disebabkan ketika bintang-bintang runtuh atau bergabung, dengan harapan dapat digunakan untuk mengintip seperti apa alam semesta saat awal terbentuk.

Mereka melakukannya dengan menggunakan proses yang disebut pelensaan gravitasi, menggunakan benda-benda di kosmos sebagai instrumen pengamatan. Pelensaan gravitasi terjadi ketika objek seperti itu menerima ledakan tersebut dan mendistorsi mereka seperti lensa, menciptakan banyak gambar yang dapat dilihat pada waktu yang berbeda.

Dari situ, peneliti kemudian dapat menggunakan penundaan waktu tersebut untuk melihat objek yang sebelumnya tidak akan pernah terlihat. Salah satu semburan itu tampaknya menjadi sasaran pelensaan gravitasi.

Para peneliti menemukan sebuah benda yang memiliki massa beberapa puluh ribu lebih banyak dari Matahari kita sendiri. Itu menunjukkan bahwa kemungkinan pelensaan itu disebabkan oleh salah satu lubang hitam bermassa sedang yang selama bertahun-tahun dicari para peneliti.

"Lubang hitam yang baru ditemukan ini mungkin merupakan peninggalan kuno, lubang hitam primordial, yang terbentu di alam semesta awal sebelum bintang dan galaksi pertama terbentuk," kata salah satu penulis studi Eric Thrane dari Monash University School of Physics and Astronomy.

Lubang hitam awal ini mungkin merupakan benih atau cikal bakal dari lubang hitam supermasif yang hidup di jantung galaksi saat ini. Namun para peneliti mengatakan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mencoba dan menemukan berapa banyak lubang hitam seperti ini ada, dan apa yang dapat mereka ceritakan tentang evolusi jenis lubang hitam lainnya.


No comments:

Powered by Blogger.