Ads Top


Robot penjelajah Yutu-2 milik Tiongkok melihat sebuah objek berbentuk kubus yang misterius di permukaan Bulan. Saluran Our Space milik Badan Antariksa Nasional Tiongkok (China National Space Administration/CNSA) menggambarkan objek tersebut sebagai "rumah misteri".

Pada kenyataannya, gumpalan aneh itu kemungkinan tidak lebih dari sepotong batu Bulan. Namun semuanya baru akan terungkap dalam waktu dekat ini saat Yutu-2 berjalan ke objek itu untuk melihatnya lebih dekat.

Untuk saat ini, CNSA tampaknya menikmati lelucon kecilnya. Mereka bersenda gurau bahwa penemuan itu mungkin mewakili "rumah yang dibangun oleh alien setelah pendaratan darurat," sebagaimana dilansir IFL Science.

Pada Januari 2019, Yutu-2 menjadi wahana pertama yang mendarat di sisi terjauh Bulan. Sejak saat itu, wahana ini telah menjelajahi dan mengirimkan foto-foto luar biasa yang didapat dari permukaan Bulan.

Selama 36 hari lunar terakhir -atau hanya di bawah tiga tahun Bumi- robot penjelajah ini telah memberikan data dari kawah Von Kármán. Di kawah inilah robot tersebut melihat benda aneh di cakrawala utara pada bulan lalu.

Meskipun tidak mungkin untuk secara pasti mengesampingkan kemungkinan itu adalah tempat tinggal alien di Bulan, sebagian besar bukti menunjukkan bahwa kubus misterius itu mungkin hanya sebuah batu besar yang terledakkan ke posisinya saat ini oleh dampak meteorit.

Tidak seperti Bumi, Bulan tidak memiliki atmosfer untuk melindunginya dari batuan luar angkasa, yang berarti Bulan terus-menerus dihantam oleh serpihan-serpihan puing yang meluncur sehingga banyak kawah tumbukan di permukaannya.

Objek aneh itu kebetulan terletak dekat dengan beberapa kawah seperti itu, dan Yutu-2 sekarang akan langsung menuju ke sana untuk memastikan identitasnya. Meskipun hanya berjarak 80 meter, waktu yang diperlukan robot penjelajah Yutu-2 untuk sampai ke objek tersevut diperkirakan akan memakan waktu dua hingga tiga hari lunar atau dua hingga tiga bulan di Bumi. Sebab, medan jalan menuju ke sana berbahaya dan penuh dengan rintangan.

Selain itu, fakta bahwa Yutu-2 bertenaga surya. Itu berarti robot penjelajah ini harus dimatikan sepenuhnya selama malam bulan yang panjang, sehingga menambah waktu perjalanannya secara signifikan.


Namun begitu, para ilmuwan CNSA berharap bahwa perjalanan Yutu-2 ke objek misterius tersebut akan berarti dan hasilnya sepadan dengan usahnya. Sebab, menurut mereka, melihat lebih dekat pada batu itu dapat mengungkapkan informasi berharga tentang komposisi batu Bulan yang berasa dari bawah permukaan Bulan tersebut.

Selain mendaratkan robot penjelajah di sisi jauh permukaan Bulan sejak 2019, Tiongkok juga telah berhasil mendaratkan robot penjelajahnya di permukaan planet Mars. Pendaratan di planet merah yang berlangsung mulus tersebut terjadi pada 15 Mei 2021.

Touchdown atau pendaratan ini menjadikan Tiongkok sebagai negara kedua dalam sejarah yang berhasil mendaratkan robot penjelajah di permukaan Mars. Robot penjelajah bernama Zhurong itu kini telah berada di Utopia Planitia, dataran luas yang mungkin pernah tertutup oleh lautan kuno Mars.

Robot penjelajah itu akan digerakkan ke area permukaan Mars yang berdebu untuk memulai misi mencari bukti air dan petunjuk kehidupan masa lalu di planet merah tersebut.

No comments:

Powered by Blogger.