Wow! Seratus Tahun Lagi, Bumi Akan Memiliki Dua Matahari
Teleskop Herschel milik Badan Luar Angkasa Eropa (The European Space Agency/ESA) menangkap embrio bintang baru di tata surya kita, dan para peneliti dunia menyebutnya sebagai Matahari baru.
Menurut laman stasiun televisi BBC, citra gelembung gas yang disebut RCW 120 itu dirilis beberapa hari menjelang peringatan satu tahun peluncuran teleskop Herschel ke orbit. Detektor inframerah milik Herschel mampu melihat materi bersuhu rendah yang bisa melahirkan bintang. Citra seperti RCW 120 akan membantu menjelaskan bagaimana proses sebuah bintang raksasa terbentuk.
Menurut laman stasiun televisi BBC, citra gelembung gas yang disebut RCW 120 itu dirilis beberapa hari menjelang peringatan satu tahun peluncuran teleskop Herschel ke orbit. Detektor inframerah milik Herschel mampu melihat materi bersuhu rendah yang bisa melahirkan bintang. Citra seperti RCW 120 akan membantu menjelaskan bagaimana proses sebuah bintang raksasa terbentuk.
Calon bintang raksasa dalam citra teleskop tersebut tampak seperti sebuah gumpalan putih di tepi bawah gelembung. Ukuran Matahari baru tersebut akan lebih besar dari Matahari saat ini. Embrio itu diperkirakan bisa tumbuh menjadi salah satu bintang terbesar, dan yang paling cerah di galaksi dalam ratusan ribu tahun mendatang.
Para peneliti mensinyalir calon bintang besar ini memiliki massa sekitar delapan hingga sepuluh kali lebih besar dibanding massa Matahari, dan dikelilingi banyak material. Jika ada banyak gas dan debu berjatuhan di embrio bintang baru tersebut, maka objek baru luar angkasa ini mempunyai potensi untuk menjadi salah satu objek raksasa dalam Galaksi Bima Sakti.
Peneliti juga mengatakan, jika saja ini terjadi maka kehadiran bintang baru pesaing dari Matahari tersebut dapat mempengaruhi keadaan lingkungan sekitar.
Ilmuwan Herschel, Dr. Annie Zavagno, dari Laboratoire d’Astrophysique de Marseille, menyatakan, “Ini merupakan bintang besar yang mengontrol evolusi kimia dan kedinamisan galaksi.”
Dia menambahkan, “Ini merupakan bintang besar yang menciptakan elemen berat seperti besi, dan elemen-elemen tersebut akan berada di ruang antar bintang. Dan karena bintang-bintang besar mengakhiri hidup mereka dengan ledakan supernova, mereka juga menyuntikkan energi besar ke galaksi.”
Embrio bintang baru cikal bakal bayi Matahari ini bisa terbentuk dengan sempurna menjadi seperti Matahari dengan jarak waktu sekitar 100 tahun lagi.
Para peneliti mensinyalir calon bintang besar ini memiliki massa sekitar delapan hingga sepuluh kali lebih besar dibanding massa Matahari, dan dikelilingi banyak material. Jika ada banyak gas dan debu berjatuhan di embrio bintang baru tersebut, maka objek baru luar angkasa ini mempunyai potensi untuk menjadi salah satu objek raksasa dalam Galaksi Bima Sakti.
Peneliti juga mengatakan, jika saja ini terjadi maka kehadiran bintang baru pesaing dari Matahari tersebut dapat mempengaruhi keadaan lingkungan sekitar.
Ilmuwan Herschel, Dr. Annie Zavagno, dari Laboratoire d’Astrophysique de Marseille, menyatakan, “Ini merupakan bintang besar yang mengontrol evolusi kimia dan kedinamisan galaksi.”
Dia menambahkan, “Ini merupakan bintang besar yang menciptakan elemen berat seperti besi, dan elemen-elemen tersebut akan berada di ruang antar bintang. Dan karena bintang-bintang besar mengakhiri hidup mereka dengan ledakan supernova, mereka juga menyuntikkan energi besar ke galaksi.”
Embrio bintang baru cikal bakal bayi Matahari ini bisa terbentuk dengan sempurna menjadi seperti Matahari dengan jarak waktu sekitar 100 tahun lagi.
No comments: