NASA Memperingatkan Risiko Asteroid Bennu Bisa Menabrak Bumi
Ketika berbicara tentang skenario bencana, tidak ada yang lebih menakutkan seperti prospek asteroid raksasa yang meluncur ke Bumi, menyebabkan kehancuran yang tak terhitung dan memusnahkan peradaban manusia.
Pada konferensi pers yang dilakukan kemarin 11 Agustus 2021, para ilmuwan NASA telah mengungkapkan seberapa besar kemungkinan asteroid Bennu dapat menabrak Bumi. Namun, kemungkinannya sangatlah kecil, hanya 1 banding 1.750 kemungkinan. Tapi perkiraan ini telah meningkat daripada yang diperkirakan sebelumnya. Peristiwa itu sendiri bisa saja terjadi antara sekarang dan tahun 2300.
Peluang terbesar terjadinya tabrakan ini akan datang pada 24 September 2182 nanti. Namun, para ilmuwan tidak terlalu mengkhawatirkannya. Seperti yang dilansir oleh Earthsky.org, ilmuwan planet Lindley Johnson dari Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA mengatakan dalam konferensi pers, “Saya tidak berpikir kita perlu melakukan apa pun tentang Bennu.”
Tabrakan asteroid bukanlah skenario bencana yang terbatas hanya ada pada film, hal itu telah terjadi beberapa kali sepanjang sejarah Bumi yang mengakibatkan peristiwa kepunahan besar seperti punahnya dinosaurus. Bukan pertanyaan apakah itu akan terjadi, tetapi kapan itu bisa terjadi? Maka dari itu, para ilmuwan berusaha sebisa mungkin untuk mengetahui karakteristik dari berbagai asteroid yang ditemukan. Salah satu asteroid yang paling membingungkan adalah Bennu.
Sejauh yang diketahui oleh para ilmuwan saat ini, asteroid yang memiliki ukuran 200 meter ini telah diklaim oleh mereka bahwa ia berpotensi bertabrakan dengan Bumi dalam waktu dekat. Bukan hanya Bennu, melainkan ada satu asteroid lain yang dikenal sebagai (29075) 1950 DA juga memiliki potensi berbahaya bagi Bumi.
NASA merasa khawatir terhadap Bennu, sehingga ia pun segera meluncurkan pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx ke asteroid Bennu. Pesawat ini bertemu dengan Bennu pada akhir 2018, bahkan mendarat disana pada akhir 2020. Beberapa sampel batu dan material dari permukaannya berhasil dikumpulkan untuk riset.
Hasil riset yang didapat dari OSIRIS-Rex mengungkap bahwa Bennu adalah asteroid yang sangat gelap, dan sangat kuno. Ukurannya sedikit lebih lebar dari gedung Empire State Building di New York City. Selain mengumpulkan sampel dari permukaan Bennu, pesawat ruang angkasa juga telah memberikan data presisi yang akan digunakan untuk memprediksi orbit Bennu yang mendekati Bumi di sekitar matahari.
Terkait prediksi itu NASA mengatakan, ”Pada 2135, asteroid Bennu akan melakukan pendekatan dengan Bumi. Meskipun objek dekat Bumi tidak akan menimbulkan bahaya bagi planet kita pada waktu itu, para ilmuwan harus memahami lintasan Bennu yang tepat selama pertemuan itu untuk memprediksi bagaimana gravitasi Bumi akan mengubah jalur asteroid mengelilingi matahari - dan memengaruhi bahaya dampak bagi Bumi [di masa depan]."
Meskipun ini mungkin tidak terdengar meyakinkan, peluang ini masih cukup kecil, membuat para ilmuwan NASA menyimpulkan bahwa sangat tidak mungkin kita perlu mengambil tindakan apa pun.
Davide Farnocchia, seorang ilmuwan di NASA Jet Propulsion Laboratory, California, dan penulis utama makalah tersebut, mengatakan kepada New York Times, ”Itu bukan perubahan yang signifikan. Saya tidak lagi khawatir tentang Bennu daripada sebelumnya. Probabilitas dampak tetap sangat kecil.”
"Dengan menggunakan Jaringan Luar Angkasa NASA dan model komputer canggih, para ilmuwan dapat secara signifikan mengecilkan ketidakpastian di orbit Bennu, menentukan kemungkinan dampak totalnya hingga tahun 2300 adalah sekitar 1 banding 1.750 (atau 0,057 persen). Para peneliti juga dapat mengidentifikasi 24 September 2182, sebagai tanggal tunggal yang paling signifikan dalam hal potensi dampak, dengan kemungkinan dampak 1 dalam 2.700 (atau sekitar 0,037%)," kata NASA.
Hasil kajian tentang prediksi tersebut diterbitkan dalam Jurnal Icarus pada 10 Agustus 2021 yang berjudul ‘Ephemeris and hazard assessment for near-Earth asteroid (101955) Bennu based on OSIRIS-REx data’.
No comments: